Anda Ingin Membeli Benih Padi Unggul Bersertifikat? Hubungi Jimmi Suyanto 0811614051, Penyalur Benih Berlabel.
Benih Padi Unggul Bersertifikat :
Penggunaan Benih Padi Bersertifikat pada saat ini mutlak harus dilakukan, karena dengan menanam Benih Padi Unggul Bersertifikasi akan menjamin kualitas, mencegah segregasi serta berpotensi meningkatkan hasil panen, sehingga keuntungan yang lebih besar bisa diperoleh oleh petani, sekaligus merealisasikan swasembada pangan.
Keuntungan Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat :
- Varietasnya benar dan murni
- Memiliki mutu genetis, fisiologis dan fisik yang baik, sesuai standar mutu pada kelasnya
- Lebih tahan terhadap hama dan penyakit dari tanaman sebelumnya
- Pertanaman lebih seragam
- Produktivitas tanaman lebih optimal
- Tanaman mampu merespons pemupukan lebih baik
- Memiliki keunggulan produksi dan mutu hasil
- Efisiensi usaha tani.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Bertanam Padi :
- Penggunaan Bahan Organik seperti kompos dan pupuk kandang maupun pupuk organik, untuk memperbaiki kerusakan tanah karena penggunaan pupuk kimia terus menerus
- Pergiliran varietas setiap musim tanam untuk memutus perkembangan hama dan penyakit tanaman sebelumnya dan lebih baik lagi dengan melakukan tanam palawija setelah panen tanaman padi, sesuai anjuran musim tanam yang cocok tanaman palawija
- Varietas padi dengan deskripsi tanaman yang sesuai areal pertanaman
- Penggunaan benih padi unggul bersertifikat
- Pastikan lahan bebas jerami sisa panen sebelumnya, karena merupakan sumber perkembangan hama dan penyakit
- Pengolahan tanah yang baik
- Perhatikan masa berlaku benih unggul bersertifikat tersebut, apakah masih dibawah tanggal berlaku
- Apabila benih yang telah diterima belum akan direndam, maka disimpan di lantai yang telah dilapisi papan/kayu terlebih dahulu untuk menjaga kelembaban, jaga dari serangan hama/kutu gudang
- Areal yang telah digenangi air sebelum penanaman ditutup terlebih dahulu, aliran irigasinya ditaburkan samponen atau disemprot moluskisida, niklosamid seperti snaildown 250 EC untuk mengendalikan hama keong mas
- Penyiapan sarana produksi seperti pupuk, herbisida, fungisida, dan insektisida.
PEDOMAN TEHNIS BUDIDAYA TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) :
1. TAHAP 0 PERKECAMBAHAN
- Benih direndam ke dalam air selama +/- 24 jam, tidak boleh lebih karena akan menyebabkan benih akan rusak/busuk, lalu setelah itu benih diangkat dan diperam atau diinkubasi selama +/- 24 jam. Setelah berkecambah ditandai tumbuhnya bakal akar dan batang berwarna putih, maka dapat ditabur di areal persemaian.
- Persemaian dipupuk dengan pupuk mengandung nitrogen seperti urea atau ZA dengan dosis 10 gr/m2 dicampur insektisida karbofuran 3 % seperti furadan, darmafur, centafur, dll serta disemprot fungisida difenokonazol seperti Score 250 EC.
2. TAHAP I PENANAMAN BIBIT
- Bibit dengan 4 - 5 helai daun sekitar 17-20 hari setelah semai sudah dapat ditanam, dengan memperhatikan kedalaman tanaman sekitar 3 ruas jari, untuk mencegah mudah rebahnya tanaman. Kemudian perhatikan jumlah populasi tanaman, gunakan jarak tanam 20x20 cm sistem legowo 4 : 1 dengan jumlah populasi lebih kurang 250.000 tanaman agar target hasil bisa mencapai maksimal 6 - 8 ton per hektare tergantung potensi hasil varietas.
- Setelah tanaman padi berumur 5-7 hari lakukan pemupukan I dengan menaburkan urea dosis 100 - 150 kg per hektar.
3. TAHAP II PERPANJANGAN BATANG
- Setelah tanaman padi berumur 10-17 hari lakukan pemupukan II dengan menaburkan urea dosis 100-150 kg per hektar ditambah pupuk SP/TSP sebanyak 100 kg per hektar dan Pupuk KCL/MOP sebanyak 50 Kg per hektar serta ditambah insektisida karbofuran 3 % seperti furadan, darmafur, centafur dengan dosis 15-20 kg per hektar, bila pupuk tunggal tersebut diganti dengan Pupuk Majemuk NPK seperti Mutiara 16:16:16 atau Pupuk NPK 16-16-16 Cap Tawon/Mahkota/Lao Ying, Bintang Tani, Phonska, dll dosisnya sebesar 150-200 Kg per hektar.
4. TAHAP III ANAKAN MAKSIMUM
- Setelah tanaman padi berumur 20 - 25 hari lakukan pemupukan III dengan menaburkan Urea dosis 50-100 kg per hektar dan KCL sebanyak 50 Kg per hektar
- Pada tahap ini serangan hama dan penyakit mulai intensif, lakukan penyemprotan insektisida Klorantraniliprol 100 gr/L + Thiametoksam 200 gr/l seperti Virtako, Prevathone, serta Fungisida difenokonazol seperti Score 250 EC.
5. TAHAP IV CALON MALAI
- Tanaman padi berumur lebih kurang 50 hari, calon malai mulai berkembang, harus dijaga kebutuhan air untuk tanaman lebih kurang ketinggian air 5-7 cm, pemupukan sudah tidak efektif lagi, tanaman tidak mampu menyerap pupuk melalui akar.
6. TAHAP V MUNCULNYA MALAI (KELOPAK)
- Tanaman Padi berumur lebih kurang 60 hari, munculnya malai (kelopak), kebutuhan air masih harus dijaga lebih kurang ketinggian air 5-7 cm, lakukan penyemprotan zat pengatur tumbuh (ZPT), seperti Pupuk ZPT Hantu Multiguna atau ZPT Ratubiogen, atau GA3 10% atau Biggest, Gibgro 10 SP, dll.
7. TAHAP VI PEMBUNGAAN
- Pada tahap ini serangan hama dan penyakit mulai intensif, lakukan penyemprotan insektisida Klorantraniliprol 100 gr/l + Thiametoksam 200 gr/l seperti Virtako, Prevathone, serta Fungisida difenokonazol seperti Score 250 EC.
8. TAHAP VII MATANG SUSU
- Pada tahap ini umumnya terjadi serangan hama walang sangit, lakukan penyemprotan insektisida alfa sipermetrin, deltametrin seperti fastac, decis, dll serta pentingnya menjaga kebutuhan dan ketinggian air 5-7 cm dari permukaan, pada fase ini kebutuhan air sangat penting.
9. TAHAP VIII MATANG SEDANG/SEPARUH
- Masih melakukan penyemprotan insektisida alfa sipermetrin, deltametrin seperti fastac, decis, dll. untuk mengendalikan hama walang sangit.
10. TAHAP IX MATANG PENUH
- Umur tanaman mencapai 90-95 hari, sudah dapat dilakukan panen, ditandai bernasnya dan sudah menguning penuh gabah tersebut.
Kami menJual Benih Padi Unggul Bersertifikat Varietas Ciherang, Mekongga, Inpari, Sidenuk, dll melayani Sumatera Utara, Aceh, dan wilayah lainnya.
Pupuk NPK
Pupuk Organik
BeKa Decomposer (Untuk Membuat Pupuk Organik Sendiri)
No comments:
Post a Comment